Nisin Sunito Sang Pemilik Peternakan 'Raksasa' di Australia Pasok Sapi ke RI

Jakarta - Nama Nisin Sunito, pengusaha asal Indonesia yang kabarnya memiliki peternakan sangat luas di Australia seluas 2 kali Pulau Bali mencuat belakangan ini, di tengah Indonesia sedang mengalami krisis harga daging sapi. Perusahaan Nisin, Oceanic Multitrading Pty Limited juga salah satu pemasok sapi ke Indonesia.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi mengatakan, Nisin salah satu eksportir sapi dan daging dari Australia yang memasok kebutuhan daging sapi untuk Indonesia.


"Sebagian itu ikut (ekspor). Jadi sebagian dari impor Australia itu dari mereka," kata Bachrul di kantor kementerian perdagangan,Jumat (5/7/2013)


Bachrul mengatakan Nisin sudah lama menggeluti usaha peternakan di Australia. Setidaknya sejak era 1990-an, Nisin sudah memulai bisnis di Negeri Kangguru tersebut.


"Iya, mereka kan sudah beberapa tahun melakukan (peternakan) itu ya. Di Australia itu sejak tahun 1990-an," kata pria yang sempat menyebut peternakan sapi Nisin di Australia seluas dua kali Pulau Bali.


Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano, perusahaan Nisin yaitu Oceanic ternyata lebih banyak mengekspor sapi-sapinya ke negara-negara ASEAN di luar Indonesia. "Saya dengar dari mantan direkturnya, banyak ekspor ke Filipina dan Malaysia, kalau Indonesia mungkin volumenya kecil," kata Joni.


Nisin berasal dari Pangkalan Bun Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Nisin mulai merintis bisnisnya di Australia dengan mendirikan Oceanic Multitrading Pty Limited pada tahun 1992. Dalam situs resmi Oceanic Multitrading, Nisin memiliki peternakan seluas 331.800 hektar. Luas peternakan ini diklaim mencapai 4,8 kali luas Negara Singapura.


(hen/dnl)