Hatta: Konsumsi Daging Masyarakat RI 2,2 Kg/Kapita, Sangat Rendah

Jakarta - Sampai saat ini konsumsi daging rata-rata masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu 2,2 kg/kapita. Pemerintah akan meningkatkan besaran konsumsi daging masyarakat.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah Indonesia mengundang pemerintah Australia untuk berinvestasi membangun peternakan sapi di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini diutarakan Hatta usai menemani Presiden SBY bertemu Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Istana Bogor, Jumat (5/7/2013).


"NTT itu yang kita tawarkan, jadi konteks adalah perdagangan dan investasi. Karena kita ini kan baru 2,2 kg/kapita, sangat rendah. Kelas menengah kita kan meningkat. Jadi kemungkinan pertambahan kebutuhan pada tahun-tahun mendatang tinggi sekali, dan kita kan tidak ingin ada impor terus, kita ingin ada investasi di dalam negeri," papar Hatta.


Hatta menjelaskan, pemerintah Australia menyediakan dana AUD 60 juta untuk sebuah paket pembiayaan pembangunan peternakan sapi di NTT, sementara pemerintah Indonesia juga sudah menyiapkan Rp 1 triliun.


"Paketnya baru kemarin dikirim ke saya. Intinya itu, paket investasi. Ada peternakan breeding, dan juga capacity building. Jadi kami bukan sekedar bicara impor, kita tidak ingin tergantung seperti itu, walau kita menyadari penduduk kita 250 juta ini nggak mungkin makan dagingnya cuma 2,2 kg setahun," kata Hatta.


Namun Hatta tidak menyebutkan, kapan target realisasi investasi peternakan ini bakal terjadi.


Sementara untuk penyediaan stok menjelang lebaran ini, Hatta mengatakan Indonesia harus tetap membuka pintu impor daging. "Kalau tidak (impor) harganya bisa melejit ke seratus (ribu) nanti," kata Hatta.


(dnl/hen)