Freeport Masih Punya Cadangan Emas dan Tembaga di Papua Hingga 2055

Jakarta - Wilayah kerja pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua memiliki cadangan emas dan tembaga hingga tahun 2055. Sehingga Freeport meminta pemerintah agar memperpanjang kontraknya yang akan berakhir tahun 2021.

"Kalau ada perpanjangan dari pemerintah, resource yang tersedia itu kita sampai 2055 dengan skala produksi saat ini," kata Presiden Direktur PTFI Rozik B. Soecipto dalam sambutannya saat penandatanganan kontrak jual beli HSD di Gedung Pertamina, Senin (1/7/2013)


Menurut Rozik seiring dengan kegiatan pertambangan Freeport di Papua, perekonomian daerah sekitar akan terbantu. Rozik mengatakan kenyataan itu sudah terlihat sejak keberadaan awal Freeport beroperasi di Papua sejak tahun 1970-an.


"Resource yang tersedia tentunya akan menjadi penopang hidup di sana," ucapnya.


Industri pendukung lainnya akan hadir dan memberikan nilai tambah untuk masyarakat lokal. Rozik mengatakan Mimika, Papua nantinya menjadi pusat pertumbuhan di Papua.


"Daerah Mimika akan jadi pusat pertumbuhan di Papua. Penduduk di sana tumbuh 10% per tahun," sebutnya.


Dalam waktu dekat, Freeport berencana membicarakan perkembangan industri lain selain pertambangan, seperti semen, hydro power dan yang lainnya.


"Ke depan kita akan banyak berkerja keras untuk lebih membantu pemerintah daerah (pemda). Kita sedang membicarakan pembangunan semen. Ada rencana hydro power daerah itu. Jadi industri saya kira akan tumbuh," paparnya.


(hen/hen)