OSO Securities: IHSG Bergerak Menguat

Jakarta - Pada awal pekan ini (01/07), IHSG tergelincir ke dalam zona negatif. IHSG ditutup terkoreksi 41.44 poin atau turun 0.86% ke level 4,777.45. Pelemahan IHSG seiring dengan laju inflasi Indonesia pada Juni 2013 tercatat sebesar 1,03% MoM atau 5,90% YoY akibat terdorong kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Di samping itu, data NBS Manufacturing PMI China yang mengalami perlambatan menjadi 50,1 dari sebelumnya 50,8. Namun rilis data positif neraca perdagangan Indonesia mencatatkan penurunan defisit menjadi US$-590 M dari sebelumnya US$-1700 M yang disebabkan pemangkasan anggaran BBM bersubsidi serta data manufaktur tankan di Jepang yang mengalami peningkatan. Pelemahan ini dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun 2.19%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 301 miliar.

Pada awal pekan ini (01/07), bursa Wall Street ditutup menguat. Indeks DJIA menguat sebesar 65.36 poin atau naik 0.44% ke level 14,974.96, indeks Nasdaq menguat sebesar 31.24 poin atau naik 0.92% ke level 3,434.49, indeks S&P juga ikut menguat sebesar 8.68 poin atau naik 0.54% ke level 1,614.96. Sentimen rilisnya beberapa data ekonomi global seperti: ISM Manufacturing Index AS yang mengalami kenaikan menjadi 50.9 ditambah dari Indeks Manufaktur Jepang yang naik ke level 4 dari bulan sebelumnya -8 dan PMI semua negara Uni Eropa yang naik kecuali Jerman. Selain itu, Angka pengangguran di Zona Eropa juga lebih baik menjadi 12,1% dari sebelumnya 12,3% mendorong DJIA untuk menguat.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan variatif dengan kecenderungan menguat seiring dengan bursa global yang menguat karena didorong oleh data manufaktur yang positif dari sejumlah negara. Secara teknikal, IHSG membentuk pola seperti bearish harami dan berada di area midlle bolingger bands. Indikator MACD bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang, indikator stochastic bergerak ke arah overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4706-4850 resistance.


(ang/ang)