"Pemerintah harusnya memiliki sense of crisis, karena dalam situasi APBN Indonesia yang selalu defisit dan utang yang semakin meninggi harusnya pemerintah memberikan contoh penggunaan anggaran yang lebih efisien," kata Arif kepada detikFinance, Senin (21/10/2013).
Menurutnya, masih banyak hal yang lebih penting ketimbang hanya plesiran ke luar negeri.
"Lebih bagus anggaran yang ditambah sebesar Rp 8 triliun tersebut dialokasikan untuk membenahi jalan-jalan di perdesaan yang masih banyak yang rusak. Jangan dibuat plesiran," kata Dia.
"Perbaikan layanan kesehatan ataupun meningkatkan kemampuan dan kecepatan sistim logistik nasional harusnya yang diutamakan. Karena selama ini banyak dikeluhkan oleh dunia usaha," imbuh Anggota Komisi XI DPR ini.
Seperti diketahui, pemerintah telah mematok anggaran perjalanan dinas bagi PNS di tahun 2014. Anggaran perjalanan dinas ini naik Rp 8 triliun dari Rp 24 triliun di 2013 menjadi Rp 32 triliun di 2014.
"Tahun 2014 anggaran perjalanan dinas masih tinggi, bahkan naik menjadi Rp 32 triliun," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN) Azwar Abubakar.
(dru/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
