BI Bantah Melambungnya Bunga KPR Akibat Naiknya BI Rate

Jakarta -Bank Indonesia (BI) tak mau disalahkan kenaikan BI Rate mengakibatkan tingginya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun bank sentral mengakui kemampuannya terbatas dalam mengendalikan kondisi perekonomian.

"Maaf ya, banyak yang tidak tahu bahwa bunga jangka panjang (yield obligasi) akan naik tanpa BI menaikkan bunga. Jadi kenaikan bunga yang dilakukan BI hanya berdampak kepada bunga jangka pendek. Sedangkan suku bunga KPR naik karena yield obligasi naik," kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara saat dikonfirmasi kenaikan BI Rate yang berimbas pada bunga KPR kepada detikFinance, Selasa (26/11/2013).


Mirza justru mengharapkan peran aktif pemerintah untuk melakukan reformasi ekonomi. Termasuk reformasi energi, asuransi, peningkatan turis dan restrukturisasi energi.


"Hanya dengan perbankan fundamental maka perbankan dan masyarakat bisa sustainable. Keinginan kita banyak tapi kemampuan kita sebagai bank sentral di negara berkembang terbatas. India, Afrika Selatan, Turki juga saat ini mengalami turbulence," papar Mirza.


Mantan Ekonom Senior Bank Mandiri ini juga mengharapkan calon Gubernur The Fed yang baru yakni Janet Yellen cukup pro kepada stabilitas negara berkembang.


"Tetapi tentu kita harus membenahi makro kita," tutup Mirza.


(dru/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!