"Kami laporkan bahwa renegosiasi dari kontrak Vale telah selesai dan akan ditandatangani oleh Kementerian ESDM," ungkap Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) di kantornya, Jakarta, Rabu (4/6/2014)
CT menuturkan, persoalan dengan Vale memang lebih sederhana dibandingkan dengan Freeport ataupun Newmont. Sebab, salah satu poin renegosiasi yang cukup krusial, yaitu pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) telah dilakukan Vale.
"Ini lebih simpel karena mereka sudah memiliki instalasi smelter sebelumnya. Mereka tidak ekspor konsentrat tapi hasil olahan yang diproses di tempat mereka sendiri," ujarnya.
Proses selanjutnya akan ditangani oleh Kementerian ESDM selaku lembaga teknis yang bertanggung jawab atas renegosiasi kontrak karya.
"Iya. Vale segera akan tanda tangan, karena semua sudah bersepakat. Ditanya ke KESDM. Nanti yang tanda tangan KESDM. Kita hanya akan terima saja bahwa sudah bersepakat antara KESDM dengan Vale," ungkapnya.
Diketahui usai pertemuan dengan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang datang langsung dari Amerika Serikat (AS), Chairul Tanjung menerima kedatangan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter. Pertemuan berlangsung tidak lama, hanya sekitar 15 menit.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
