PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara akan menghentikan operasinya sementara, bila izin ekspor tak segera keluar.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dirinya sudah ditunjukkan foto-foto penuhnya gudang penyimpanan stok dua perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini.
"Saya sudah ditunjukkan foto-fotonya oleh Newmont dan Freeport, tempat stok mereka sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi. Mereka bilang akan menghentikan produksinya sementara dan karyawannya dirumahkan dulu," ujar Menteri ESDM Jero Wacik ketika ditemui di acara The 3rd Indonesia EBTKE-ConEx 2014, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Namun, ujar Jero, izin ekspor yang belum keluar tidak hanya Freeport dan Newmont saja. Seluruh perusahaan tambang dan mineral juga begitu. Pemerintah Indonesia ingin semua perusahaan tambang berkomitmen penuh membangun pabrik pemurnian atau smelter.
"Selama mereka belum ada komitmen pasti, izin tidak dikeluarkan, tapi kalau benar mau bangun smelter tapi belum selesai, ya secara bertahap pemerintah keluarkan izin ekspor dengan bea keluar yang makin waktu makin kecil," ucapnya.
Jero mengakui, Freeport dan Newmont memang sudah berkomitmen untuk membangun smelter, keduanya membangun smelter secara patungan dan siap untuk memberikan uang jaminan sebagai garansi keduanya membangun smelter.
"Ini kan masih dibuatkan juga escrow account oleh Menteri Keuangan. Nantinya uang jaminan disampan di sana, kalau mereka tidak jadi-jadi smelternya uangnya hangus, jadi milik negara. Kalau bangun secara bertahap berdasarkan waktu yang ditentukan dalam perjanjian antara keduanya dengan pemerintah, bea keluar ekspor mineralnya makin turun hingga jadi smelternya bea keluarnya nol," tutup Jero.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
