"Hampir semua melayang. Nanti menjelang masuk terminal II dan III Soekarno-Hatta itu masuk ke bawah underground," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan, Rabu (4/6/2014).
Jalur kereta bawah tanah akan dibangun di area Terminal II dan Terminal III Bandara Soetta.
Menurut Hanggoro pembangunan jalur bawah tanah di kawasan Bandara Soetta relatif tak masalah. Namun justru yang menjadi tantangan adalah pembangunan konstruksi layang di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma karena berpotensi terganggu dengan lintasan tiang-tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet).
"Kami berkoordinasi dengan PLN karena di situ banyak Sutet. Opsinya bisa di atas, merenovasi tower Sutet itu. Sekitar Cawang itu banyak Sutet," katanya.
Selain dibangun melayang dan bawah tanah, konstruksi jalur kereta ekspres bandara juga akan dibangun di permukaan tanah. Pembangunannya berlokasi di kawasan Bandara Halim.
"Di Halim di sisi utara tol, itu di darat. Itu ada tanah TNI AU, itu sedang kita koordinasikan. Di sisi utara Halim," katanya.
Hanggoro menuturkan proses konstruksi memerlukan waktu 3 tahun. Jalur akan dibangun melayang sepanjang 33 km dan menelan investasi hingga Rp 20 triliun. Jalur kereta ini dari Soekarno-Hatta sampai Halim melewati Pluit, kawasan Sudirman, Tanah Abang, Manggarai, terakhir Bandara Halim.
Untuk kereta bandara berbasis KRL, rutenya dari Bandara Soetta hingga Stasiun Manggarai dan berhenti di setiap stasiun. Sedangkan untuk kereta ekspres Bandara Soetta-Halim, tidak berhenti di semua stasiun.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
