Harga Jagung Impor Lebih Murah daripada Produk Lokal

Jakarta -Harga jagung impor jauh lebih murah dibandingkan jagung lokal. Namun hal ini bukan menjadi penyebab terjadinya impor jagung ke dalam negeri.

Menurut catatan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), harga jagung lokal mencapai Rp 3.300-Rp 3.500/Kg atau lebih tinggi dibandingkan jagung impor yang hanya Rp 3.200/Kg, termasuk dari India.


"Kalau dari segi harga, jagung ini cukup berfluktuasi, tetapi tidak ada perbedaan harga yang cukup jauh antara jagung lokal dan impor," kata Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola kepada detikFinance, Selasa (3/6/2014).


Menurut Max, kualitas jagung lokal lebih baik dibandingkan jagung impor. Jagung lokal dinilai sangat cocok dibuat untuk campuran bahan dasar pakan ternak karena sisi kesegaran maupun kuning biji jagung jauh lebih baik daripada produk impor.


"Kalau dia (jagung lokal) itu bisa dikeringkan segera, jagung lokal lebih baik dari impor, dan protein kita lebih tinggi. Kemudian aflatoksin kita rendah dibandingkan jagung impor," katanya.


Aflatoksin merupakan segolongan senyawa toksik (mikotoksin) atau toksin yang berasal dari fungi yang dikenal mematikan bagi manusia.


Max mengatakan kapasitas produksi jagung lokal yang mencapai 18 juta/tahun tidak dapat memenuhi kebutuhan industri pakan ternak yang membutuhkan jagung 7 juta ton/tahun. Penyebabnya waktu panen jagung yang tak terjadi sepanjang tahun tak diimbangi dengan sistem stok atau resi gudang yang baik. Sehingga potensi produksi yang tinggi tak bisa memasok sepanjang tahun ke industri.


"Para industri pakan ternak justru lebih memilih jagung lokal ketimbang yang impor. Impor jagung dilakukan karena terpaksa takut tidak adanya pasokan," imbuhnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!