CT: RI Harus Menang di Pasar ASEAN

Banda Aceh -Pasar Bebas ASEAN akan mulai berlaku tahun 2015 mendatang. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung berharap Indonesia bisa menjadi pemenang.

Pria yang akrab disapa CT itu beralasan, total penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta atau 41% dari total penduduk ASEAN, adalah jumlah penduduk yang terbilang besar dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.


"Kita tidak boleh lengah dan harus menang di pasar ASEAN. Yang menang bisa menguasai pasar ASEAN. Kalau tidak bisa menguasai, maka akan dikuasai oleh negara-negara ASEAN yang kecil-kecil ini," kata CT saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Aceh dalam rangka Dies Natalis ke-53 di Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Nagroe Aceh Darussalam, Sabtu (13/9/2014).


Agar menjadi pemenang, tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah, perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih bergantung dari Sumber Daya Alam (SDA), seperti hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan.


Di dalam Pasar Bebas ASEAN 2015, tidak hanya perdagangan barang yang bebas diperdagangkan, tetapi juga industri jasa.


"Kalau masih berbasis ekonomi SDA dan tidak mentransformasikan ekonomi dengan basis SDM teknologi tinggi, maka tidak akan menang," katanya.


CT menyebutkan, salah satu masalah yang harus diselesaikan pemerintah adalah membenahi kualitas SDM. Hampir 50% tingkat pendidikan pekerja di Indonesia hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), bahkan ada yang tidak tamat SD. Sedangkan lulusan perguruan tinggi hanya 10%.


"Jadi bagaimana bisa menang? Ini hambatan luar biasa. Malaysia saja sudah 37% yang berpendidikan perguruan tinggi, Thailand lebih tinggi lagi mencapai 51%," tuturnya.


Kemudian CT juga menyebut, masalah lainnya ada di sektor dunia usaha. Sebanyak 99,9% dunia usaha Indonesia merupakan pengusaha mikro, kecil dan menengah, hanya 0,01% yang masuk perusahaan besar. Dengan begitu masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan sebelum Pasar Bebas ASEAN diberlakukan 2015


"PDB per kapita kita masih rendah. Singapura PDB per kapita tinggi walaupun negaranya kecil. PDB per kapita mencerminkan kemajuan dari sebuah negara. Perdagangan Indonesia juga masih berbasis sumber daya alam yang SDM-nya masih rendah. Ini tantangan kita bahwa kita masih tertinggal dengan negara lain. Kalau kita tidak memiliki daya saing, maka musibahlah bagi kita," tandasnya.


(drk/wij)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!