Masyarakat Masih Suka Pakai Dolar AS Meski Kursnya Naik Tinggi

Jakarta -Meningkatnya tingkat ekonomi masyarakat seiring perkembangan zaman, mendorong akses masyarakat terhadap negara lain juga meningkat. Ujung-ujungnya transaksi penggunaan valuta asing (valas) meningkat.

Di antara maraknya valas yang beredar di dalam negeri, dolar Amerika Serikat (AS) yang paling sering digunakan. Berbagai alasan dilontarkan masyarakat mengapa mereka gemar melakukan transaksi untuk mata uang asal negeri Paman Sam ini.


Salah satunya seperti yang diungkapkan Sabil saat ditemui detikFinance usai melakukan transaksi valas di PT Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2014).


Sabil menuturkan, kemudahan mata uang ini untuk diterima hampir di semua negara, membuatnya gemar menggunakan dolar AS.


"Tadi beli dolar dolar AS, ini butuh untuk transaksi. Saya kan beli barang dari luar jadi buat pembayarannya perlu dolar AS. Kalau pake dolar AS itu lebih gampang, karena semua negara pasti terima. Misalkan kita beli barang pakai kurs lain, kita kasih dolar AS juga mereka terima, nanti biar mereka yang tukar sendiri ke mata uangnya," papar dia.


Dirinya menuturkan, tidak ada hari khusus baginya untuk melakukan transaksi namun dirinya menjelaskan, untuk mendapatkan harga beli yang lebih baik, biasanya dapat dilakukan pada pagi hari. Karena, lanjut dia, biasanya belum banyak orang yang melakukan transaksi di pagi hari.


"Saya beli ya kalau butuh ya beli, tidak bisa ditunda lah, kan untuk pembayaran itu jalan terus. Tapi kalau mau beli kalau bisa pagi, harganya lebih bagus (lebih murah)," kata dia.Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!