BUMN Pencetak Uang Ini Bidik Untung Rp 200 Miliar

Jakarta -Perum Peruri merupakan BUMN yang terkenal mencetak uang. Tahun ini, Peruri memproyeksikan omzet usahanya bakal mencapai Rp 2,5 triliun. Untuk laba, ditargetkan mencapai Rp 200 miliar.

Target laba ini lebih kecil dari realisasi laba tahun lalu yang mencapai Rp 275 miliar. Namun Direktur Utama Peruri Prasetio menjelaskan, laba tahun lalu terbilang tinggi, sebab dalam kondisi normal, laba Peruri harusnya Rp 160 miliar.


Omzet Peruri akan didukung oleh pesanan cetak uang kertas, logam, dokumen sekuriti (paspor), hingga logam non uang.


"Tahun lalu profit Rp 275 miliar tapi normalnya Rp 160 miliar. Ini lebih karena selesaikan order tertunda di tahun 2012. Sedangkan tahun ini target laba sebesar Rp 200 miliar. Jadi lebih tinggi jika dibandingkan kondisi normal," kata Prasetio saat acara buka puasa bersama di Rumah Makan Sari Kuring, SCBD, Jakarta, Kamis (3/7/2014).


Prasetio menerangkan, kinerja keuangan di 2013 tidak bisa dijadikan patokan, karena Peruri pada tahun lalu menerima limpahan pekerjaan tahun 2012 yang tidak selesai. Pasalnya di 2012, Peruri mulai mencetak uang pada pertengahan tahun.


"Sekarang di 2014, kita usulkan perbaikan RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) untuk laba jadi Rp 200-an miliar, karena tahun 2013 nggak bisa jadi patokan. Dia kinerjanya naik 2 kali lipat," ujarnya.


Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha Peruri Atje Muhammad Darjan menjelaskan, Peruri berencana mengguyur Rp 600 miliar untuk kebutuhan belanja modal alias investasi. Investasi ini untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi.Next


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!