Tambang Emas Freeport dan Newmont Tak Banyak Pengaruh ke Ekspor RI

Jakarta -Sejak awal tahun pemerintah melarang ekspor mineral mentah dan meminta perusahaan tambang mengolah hasil tambangnya di dalam negeri. Menurut pemerintah, penghentian ekspor mineral mentah tak banyak pengaruh ke kinerja ekspor.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, tambang perusahaan besar seperti Freeport Indonesia dan Newmont Nusa Tenggara tidak banyak berpengaruh ke kinerja ekspor.


Ini terlihat dalam lima bulan terakhir, laporan neraca perdagangan Indonesia empat kali surplus dan satu kali defisit.


"Total dari ekspor ore (mineral mentah) itu 5,3% dari total ekspor, buktinya sampai sekarang Newmont dan Freeport bulan kemarin belum ada ekspor. Kita cuma mengalami defisit neraca perdagangan sekali di April. Tanpa ekspor itu saja neraca perdagangan kita sudah surplus," kata Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2014)


Maka dari itu, Chatib optimistis tren surplus neraca perdagangan akan berlanjut sampai akhir tahun. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) juga diperkirakan akan lebih baik.


"Jangan khawatir makanya current account kita tahun ini akan lebih rendah dari triwulan II tahun lalu," sebutnya.


Chatib menyebutkan CAD akan berada pada kisaran US$ 8 miliar-US$ 9 miliar. Lebih rendah dari perkirakan sebelumnya yang mencapi US$ 10,1 miliar


"Perkirakan saya kalau dulu itu US$ 10,1 miliar, tapi di sekitar US$ 8-9 miliar," ujar Chatib.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!