Dolar Tembus Rp 12.000, Laba Astra Agro Melonjak 120%

Jakarta -PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) diuntungkan dari penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Pada kuartal I-2014, laba bersih perseroan melonjak 120,2% menjadi Rp 784,6 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 356,4 miliar.

Pendapatan pun ikut terkerek naik 36,8% dari Rp 2,73 triliun pada kuartal I-2013 menjadi Rp 3,72 triliun pada kuartal I-2014.


"Kalau kita pengusaha di industri kelapa sawit, tidak bisa mengendalikan harga," ujar Head of Public Relations AALI Tofan Mahdi saat acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Wartawan Pasar Modal dan Astra di FX Lifestyle Centre Sudirman, Jakarta, Jumat (4/7/2014).


Tofan menjelaskan, pihaknya terus melakukan dan memantau perkembangan harga CPO dunia. Saat ini, harga CPO di pasar Rotterdam mencapai US$ 850 per ton, sementara untuk harga jual rata-rata CPO Astra periode Januari-April 2014 mencapai Rp 8.900 per kg atau meningkat sekitar 36,7% dari harga periode yang sama di tahun lalu yang hanya Rp 6.500 per kg.


"Hingga akhir tahun kita optimis harga masih akan bagus," kata dia.


Lebih jauh Tofan menjelaskan, berdasarkan data Mei 2014, total lahan tertanam perseroan mencapai 282.000 hektar, penanaman baru 1.219 hektar, dan replanting 50 hektar.


Produksi Tandan Buah Segar (TBS) dalam 5 bulan pertama naik 12% menjadi 2,27 juta ton, produksi CPO naik 19,4% menjadi 707 ribu ton.


Tahun ini seluruh produksi CPO perseroan dipasarkan di dalam negeri, di tahun lalu porsinya masih 97% domestik, dan sisanya diekspor ke China dan India. "Tahun ini semua untuk domestik karena permintaan di dalam negeri terserap semua," katanya.


Selama ini, AALI memproduksi CPO dan karet sebagian diekspor ke China dan India. Kinerja ekspor ini mempengaruhi laba karena penguatan dolar AS terhadap rupiah.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!