Prabowo Terima Kasih ke SBY Soal Kontrak Tangguh, JK: Tidak Ada yang Spesial

Jakarta -Dalam sesi debat antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto tiba-tiba menyatakan terima kasihnya kepada Presiden SBY soal kenaikan harga kontrak gas Tangguh.

Seperti diketahui, kontrak gas Tangguh, Papua ke Fujian di Tiongkok memang dibuat pada zaman Presiden Megawati Soekarnoputri di 2002. Kontrak gas ini dinilai kemurahan, karena gas tersebut hanya dijual sekitar US$ 2 per mmbtu. Pada 1 Juli 2014 lalu, pemerintah berhasil menaikkan harga gas itu.


"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berhasil menaikkan harga kontrak gas Tangguh, yang tadinnya merugikan Indonesia, sekarang menguntungkan hingga Rp 250 triliun sampai kontrak berakhir (2034)," jelas Prabowo dalam Debat Capres bertema 'Pangan, Energi, dan Lingkungan Hidup' di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).


Menjawab pernyataan ini, JK mengatakan tidak ada yang spesial atau istimewa dari kenaikan harga gas dari Tangguh. Kenapa?


"Tentang Tangguh, dalam kontraknya berbunyi, tiap 4 tahun harus dinegosiasi. Pada 2008 saya ke Beijing bertemu dengan presiden China saat itu dan dia bilang siap negosiasi. Tapi saya tidak jadi wapres lagi tidak ditindaklanjuti. Jadi tidak ada yang spesial," jelas JK.


(dnl/ndr)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!