Selain Daging, Jokowi-JK Juga Janji Setop Impor Cabai Hingga Bawang

Jakarta -Produk hortikultura dan kacang-kacangan yang menjadi bagian kebutuhan pangan di dalam negeri masih bergantung dari impor. Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, berjanji untuk menghentikan impor cabai hingga kedelai.

Berdasarkan bahan infografis program kerja nyata Jokowi-JK 'Membangun Kedaulatan Pangan' yang dikutip Jumat (4/7/2014), tercatat ada peningkatan impor kedelai selama 2010-2013 sebesar 57%. Masalah ini telah disiapkan solusinya, antara lain peningkatan produksi kedelai dari 1,46 ton per hektar menjadi 2,3 ton per hektar.


Selain itu, Jokowi-JK berjanji akan menjamin harga yang menguntungkan bagi petani kedelai. Solusi lainnya adalah mendorong pengembangan bank benih kedelai di setiap kelompok tani.


Jokowi-JK juga menyoroti masalah meningkatnya impor bawang merah yang mencapai 99,8% selama 2010-2013. Sehingga sudah disiapkan solusi untuk menghentikan impor bawang merah yaitu menjanjikan jaminan produksi benih lokal dan mendorong peningkatan produksi dari 10,1 ton per hektar menjadi 11 ton per hektar.


Masalah tingginya lonjakan impor cabai juga menjadi masalah yang sudah disiapkan solusinya oleh pasangan ini. Tercatat ada peningkatan impor cabai selama 2010-2013 mencapai 141%.


Solusinya antara lain peningkatan produktivitas cabai mencapai 0,078 ton per hektar, dari 6,84 ton per hektar menjadi 6,918 ton per hektar. Selain itu, terkait pasca produksi mereka akan menjamin harga yang menguntungkan untuk petani cabai.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!