Ini Prediksi Rupiah dan IHSG Kalau Jokowi Jadi Presiden

Jakarta -Sejumlah analis memperkirakan kemenangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla bakal membawa ekonomi Indonesia lebih baik. Tak terkecuali pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, sosok Jokowi-JK mempunyai latar belakang yang dinilai lebih mendukung pasar keuangan Indonesia. Jokowi-JK yang sama-sama punya pengalaman di pemerintahan memungkinkan untuk bisa mendorong ekonomi lebih baik. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, keduanya juga dipandang bisa mewujudkan iklim usaha yang kondusif.


Reza memperkirakan, jika pasangan ini menang dalam pilpres, maka nilai tukar rupiah bisa menguat di level Rp 11.580-11.600 per dolar AS. Sementara kalau pun melemah, hanya akan di kisaran Rp 11.900-11.985 per dolar AS.


"Kalau Jokowi menang, dolar batas atas di angka Rp 11.580-Rp 11.600 dan batas bawah Rp 11.900-Rp 11.985. Tidak sampai Rp 12.000," kata Reza kepada detikFinance, Jumat (4/7/2014).


Penguatan rupiah juga akan diikuti kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan bisa mencapai level support 4.785-4.825 dan resisten 4.990-5.100.


"Bahkan ada yang sampai memprediksi bisa 5.400. Namun menurut saya itu terlalu tinggi, bisa terjadi aksi profit taking besar-besaran," tuturnya.


Namun, lanjut Reza, Jokowi-JK perlu waspada karena elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat. Apalagi setelah beberapa kali sesi debat kandidat, penampilan Prabowo-Hatta dinilai cukup baik.


"Awalnya pasar ingin Jokowi-JK menang mutlak. Tapi setelah ada debat capres-cawapres, elektabilitas berubah. Performa Prabowo-Hatta dalam debat ternyata bisa meningkatkan elektabilitas, dan itu terbukti. Dari debat capres-cawapres itu pasar mulai sedikit menerima Prabowo," paparnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!