Bea Cukai: Banyak Orang Indonesia yang Suka Baju Bekas Impor

Jakarta -Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan mengakui maraknya baju bekas impor ilegal asal Malaysia dan Singapura. Salah satu alasannya karena banyaknya pintu masuk yang tidak bisa diketahui petugas Bea Cukai.

"Permintaannya banyak. Ada bahkan di Pasar Senen saja banyak. Yang dijual termasuk barang-barang itu. Mungkin ada yang lolos karena banyaknya pintu masuk di daerah perbatasan itu setiap hari ratusan kapal bolak-balik," kata Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandono saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat malam (4/7/2014).


Alasan lainnya adalah, jumlah pegawai pengawas pintu masuk Bea Cukai masih sedikit, dibandingkan kebutuhan penjagaan dan pengawasan itu sendiri. Oleh karena itu, Agung meminta ada tambahan pegawai Bea dan Cukai tahun ini selain bekerja sama dengan Aparat Kepolisian dan TNI.


"Bea Cukai sebenarnya ada di pintu masuk itu tetapi jumlah pegawai dan semakin banyaknya barang masuk. Jalan tikusnya banyak. Total pegawai Bea Cukai 10.665. Jumlah Pulau kita 17.000 pulau banyakan pulaunya. Perlu ada tambahan pegawai dan ini kita lakukan rekrutmen. Paling tidak tahun lalu dapat 800 sekarang 1.200 pegawai tahun depan nambah lagi. Semoga semakin kuat pengawasan," tuturnya.


Selain itu, Bea dan Cukai juga akan mengoptimalkan serta memperkuat armada kapal laut pengawas. Tahun ini akan ada tambahan kapal laut pengawasan Bea Cukai dari total yang ada saat ini secara keseluruhan mencapai 85 unit.


Seperti diketahui, tren penyelundupan baju bekas impor mengalami peningkatan. Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat volume penangkapan baju bekas impor meningkat 500%.


Sesuai data Bea Cukai, di 2013 jumlah kasus tangkapan baju bekas impor sebanyak 95 tangkapan dengan nilai Rp 622 juta. Sedangkan pada periode Januari hingga Mei 2014 saja, jumlah kasus tangkapan sudah mencapai 82 dengan volume Rp 3,1 miliar.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!