Pertamina Prediksi Kuota BBM Subsidi Jebol, Ini Tanggapan Pemerintah

Jakarta -Dalam APBN Perubahan 2014 jatah BBM subsidi ditetapkan hanya 46 juta kilo liter (KL) dan tidak bisa ditambah lagi hingga akhir tahun. Namun PT Pertamina memperkirakan jatah tersebut tidak akan cukup sampai akhir 2014.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung yakin kuota BBM subsidi tahun ini tidak akan jebol karena sudah dihitung dan ada upaya pengendalian. Selain itu, kebijakan tersebut akan diambil alih oleh pemerintahan baru, agar tetap menjaga kuota BBM tidak jebol.


"Itu kan sangat teknis artinya 46 juta tidak akan bisa dipenuhi kalau kita tidak melakukan langkah apapun. Langkah yang diambil adalah tunggu tanggal mainnya. Tunggu presiden baru tidak mungkin jebol karena sudah dihitung," kata pria yang disapa CT ini di kantornya Kawasan Lapangan Banteng, Jumat (4/7/2014)


CT mengatakan untuk kuota BBM subsidi tahun 2015 tidak dirumuskan saat ini karena itu kesepakatan pemerintahan baru dengan DPR.


Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menambahkan pemerintah akan mengambil sikap terkait kekhawatiran tak cukupnya kebutuhan konsumsi BBM subsidi dari kuota yang ada. Salah satunya adalah dengan berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).


"Kan kita bisa ngarahin kebijakan. Tapi kan ESDM sudah punya kebijakan untuk tidak melebihi itu. Tapi kan dia (Pertamina) tidak tahu kebijakan yang sudah kita ambil untuk menahan itu jebol. Mudah-mudahan tetap bisa berada pada 46 juta KL. Tinggal nanti kita pastikan di ESDM itu bisa jalan. Kalau tidak ya kita selesaikan baik-baik," paparnya.


Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro, memastikan apa yang diungkapkan Pertamina menjadi pertimbangan langkah yang pemerintah akan ambil.Next


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!