Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia, Jumlah Pengusaha RI Masih Minim

Jakarta -Meskipun secara perekonomian Indonesia bisa masuk dalam 10 besar dunia, namun sektor kewirausahaannya masih sangat minim. Presiden baru diharap bisa meningkatkan sektor ini dalam programnya.

"Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia. Tapi kewirausahaan kita belum menjadi budaya. Presiden baru diharapkan bisa meningkatkan soal ini," kata Anggota DPR RI dan Pengusaha Hayono Isman saat acara Rumah Diskusi Jokowi-JK, di Energy Building, Jakarta, Kamis (3/7/2014).


Dia menjelaskan, selain sektor kewirausahaan, sektor pertanian juga perlu ditingkatkan. Saat ini, kata dia, masalah yang dihadapi kaum muda Indonesia adalah tidak tertarik untuk menjadi petani. Akibatnya, jumlah petani minim sehingga tingkat produksi pertanian rendah dan akhirnya harus impor pangan.


"Ini perlu diperdalam, saya bertemu dengan petani muda, saya terkejut ada yang mau jadi petani. Masalah kaum muda tidak tertarik jadi petani karena dianggap tidak mensejahterakan, jangan heran kalau kita impor beras," terang dia.


Selain itu, minimnya lahan pertanian juga menjadi kendala untuk mengembangkan bahan-bahan pangan. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu adanya impor.


Harusnya, kata dia, lahan-lahan di Jawa yang subur dan produktif digunakan untuk lahan pertanian. Sementara di luar Jawa bisa digunakan untuk proyek properti yang besar.


"Tanah di luar jawa silakan real estate besar, tapi kalau di Jawa buat petani, tanahnya subur, serahkan ke petani muda," ucapnya.


Untuk pendanaan, Hayono menambahkan, perlu dibentuk bank petani. Ini untuk mendukung permodalan para petani agar bisa berkembang.


"Bentuk ekonomi di kalangan kaum muda, mengangkat bank petani, kenapa bank petani banyak yang gagal karena salah saat didirikan, harus ada gotong royong agar tetap hidup karena itu budaya. Kita menghadapi mafia BBM, kedelai, peradilan, pajak, itu musuh kita bersama karena itu yang menghambat kewirausahaan dan demokrasi," pungkasnya.


(drk/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!