Penghematan Subsidi BBM dan Listrik Hanya Hasilkan Rp 15 T

Jakarta -Pemerintah hanya mampu mendapatkan Rp 15 triliun dari hasil program penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Padahal lonjakan subsidi energi secara total diperkirakan mencapai Rp 110 triliun.

"Saya perkirakan yang masih dalam hitungan kasar didapatkan sekitar Rp 15 triliun," ungkap Menteri Keuangan Chatib Basri saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Selasa (3/6/2014).


Untuk program pengendalian BBM bersubsidi, pemerintah akan mencoba menjalankan 9 program yang digagas oleh Kementerian ESDM. Total anggaran yang bisa dihemat adalah sebesar Rp 7 triliun.


"Untuk BBM yang bisa didapatkan itu adalah sekitar Rp 7 triliun," sebutnya.


Kemudian untuk listrik, pemerintah berencana menaikkan tarif untuk 5 golongan tertentu pada bulan Juli mendatang. Dampaknya, anggaran yang bisa dihemat adalah sekitar Rp 8 triliun.


"Tapi beberapa langkah tadi sedang di-exercise. Ini memang belum bisa dilakukan karena risiko keberhasilannya relatif masih kecil," tutur Chatib.


Dalam APBN 2014, anggaran subsidi BBM dipatok sebesar Rp 210,7 triliun. Sementara dalam APBN-Perubahan naik menjadi Rp 285 triliun.Next


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!