Saham Properti Paling Kinclong, Bagaimana Prospeknya di Akhir Tahun?

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (30/6/2014) secara year to date (ytd) sudah naik 14,5%, mengalahkan kenaikan indeks di regional maupun dunia. Salah satu faktor pendorong adalah saham-saham di sektor properti yang naiknya mendekati angka 30%.

Melihat kinerja sektor properti saat ini, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai kenaikan saham-saham sektor properti saat ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya, di tahun lalu saham-saham sektor properti ini mengalami penurunan tajam imbas dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menerapkan aturan Loan To Value (LTV) dan kenaikan suku bunga. Ruoiah pun saat itu tertekan.


"Properti sekarang naik tinggi wajar karena di tahun 2013 saham-saham di sektor ini mengalami penurunan, kinerja sektor properti kurang bagus walaupun tidak semuanya jelek. Habis turun tajam biasanya rebound," ujar Reza kepada detikFinance, Selasa (3/6/2014).


Namun, kata Reza, di triwulan pertama tahun ini saham-saham sektor properti mulai bergeliat. Perusahaan properti sudah mulai menyesuaikan terhadap aturan BI tersebut.


"Di kuartal pertama saham-saham properti mulai rebalancing. Investor-investor mulai masuk kembali. Sekarang sektor properti justru jadi penggerak kenaikan IHSG karena kinerja bagus dan saham-sahamnya naik, mendorong investor baik lokal maupun asing masuk walaupun sempat banyak net sell," kata Reza.


Selain itu, kenaikan harga properti juga cukup berpengaruh terhadap minat investor. Walaupun di tahun ini kenaikannya agak direm atau lebih stabil dari kenaikan-kenaikan di tahun sebelumnya. Namun, beberapa pengembang masih banyak menawarkan proyek-proyek properti mereka.


"Masih banyak minat, permintaan. Ke depan pengembang masih akan melihat dan menyesuaikan dampak aturan BI. Properti tahun ini belum akan kinclong seperti tahun-tahun sebelumnya tapi tetap stabil. Minat properti masih cukup besar karena kebutuhan dasar dan investasi yang menguntungkan," pungkasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!