Subsidi BBM Hambat Pengembangan Energi Baru

Jakarta -Wakil Presiden Boediono mengungkapkan, hambatan utama pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Indonesia adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM). Subsidi membuat harga BBM menjadi murah sehingga tidak ada insentif untuk mengembangkan EBTKE.

"Subsidi BBM merupakan hambatan utama pengembangan EBTKE, maka itu jumlahnya harus dikurangi secara bertahap. Tidak bisa sekaligus," ucap Boediono dalam sambutannya di pembukaan The 3rd Indonesia EBKTE-ConEx 2014, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/6/2014).


Selain subsidi BBM, lanjut Boediono, kendala lain dalam pengembangan EBTKE adalah perizinan, lahan, dan sebagainya. Ia mencontohkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara, yang terhambat hingga 20 tahun.


"Namun dengan rapat koordinasi dan fokus pemerintah untuk mengurai hambatan-hambatan dalam pengembangan EBTKE, tahun ini Sarulla bisa mulai dibangun dan diharapkan menyelesaikan krisis listrik di Sumatera Utara," kata Boediono.


Ia menambahkan, EBTKE merupakan jaminan Indonesia sebagai negara yang mandiri terhadap kebutuhan energi di masa depan.


"Memang saat ini kebutuhan energi masih banyak mengandalkan minyak bumi dan gas bumi. Namun minyak dalam jangka panjang terus menurun, gas dan batu bara walau masih banyak tapi karena fosil pasti akan defisit. Hanya dari EBTKE lah kemandirian energi bergantung di masa depan," paparnya.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!