Telkom Jajaki Ekspansi Bisnis ke Arab Saudi dan Taiwan

Hong Kong -Setelah membuka anak usaha di 7 negara, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali berencana membuka anak usaha di luar negeri dalam rangka ekspansi bisnis. Telkom melalui anak usahanya Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), sedang membidik Arab Saudi dan Taiwan.

Vice President Public Relation Telkom Arif Prabowo mengatakan saat ini Telkom tengah menjajaki untuk merambah bisnisnya ke Arab Saudi dan Taiwan. Telkom akan melihat seberapa potensial pasar telekomunikasi yang bisa digarap Telkom di negara-negara tersebut.


"Kita sedang men-set up, Taiwan dan Arab Saudi. Kalau itu sesuai dengan strategi kita, kita sudah bisa set up, itu bagus," kata Arif ditemui di Causeway Bay, Hong Kong, Minggu (1/6/2014).


Dikatakan Arif, potensi pasar Telkom di Arab Saudi sangat besar, kedua terbesar setelah Malaysia. Pasalnya, banyak warga negara Indonesia yang bisa menjadi konsumen dari Telkom.


"Jadi pertama ke orang Indonesia dulu, bridging baru bisa dikenal orang Arab Saudi. Arab Saudi itu terbesar pasarnya setelah Malaysia," tambah Bobby panggilan akrab Arib Prabowo.


Menurut Bobby, persyaratan bisnis telekomunikasi di Arab Saudi cukup ketat. Perusahaan harus menyediakan layanan sampai ke pelosok negara itu. Sedangkan pasar Telkom yang didmoniasi Indonesia hanya berpusat di kota-kota seperti Jeddah, dan Madinah dan sekitarnya saja. Persoalan ini sedang dikaji oleh pihak perseroan.


Di Arab Saudi, Telkom bekerjasama dengan mitra lokal untuk penyediaan infrastrukturnya. Sehingga bisnis yang akan digarap akan lebih layak.


"Arab Saudi itu terkait sangat terbatas jumlah MNO (mobile network operator) di sana, kemudian ada persyaratan harus mengcover seluruh arab Saudi. Di sana kita harus berhitung kita dapat market berapa, infrastruktur yang kita sewa jadi tidak berimbang," jelasnya.


Bobby mengatakan, bisnis Telkom di luar negeri mencakup Mobile Network Operator (MNO), Telkom membeli seluruhnya infrastruktur tanpa harus bekerjasama dengan mitra lokal, atau Mobile Virtual Network Operator (MVNO), Telkom menyewa infrastruktur dari mitra lokal.


Telkom harus menyediakan investasi untuk bisnis MNO, sedangkan untuk MVNO, Telkom hanya menganggarkan biaya operasional.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!