Genjot Listrik Tenaga Matahari, India Bangun Pabrik Panel Surya Rp 48 Triliun

New Delhi -Pemerintah India berniat menggenjot pemanfaatan listrik tenaga matahari hingga sebesar 100 gigawatt (GW) di 2022. Sebagai tahap awal akan dibangun pabrik panel surya dengan nilai investasi US$ 4 miliar (Rp 48 triliun).

Pabrik ini akan didirikan oleh perusahaan patungan SunEdison Inc asal Amerika Serikat (AS) dengan Adani Group. Pabrik panel surya terbesar di India ini akan mengambil lokasi di Gujarat.


Seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/1/2015), Pemerintahan baru di India yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi serius mencari sumber energi terbarukan bagi rakyatnya. Awalnya, target listrik tenaga matahari ini hanya 20 GW, tapi belakangan direvisi menjadi 100 GW.


Saat ini India baru punya listrik tenaga surya sebesar 2,7 GW, masih sangat rendah dibandingkan total kapasitas negara sebesar 255 GW. Selama ini kebutuhan listrik India masih bergantung kepada bahan bakar minyak dan batu bara.


Alhasil, impor minyak dan batu bara India melonjak dalam beberapa tahun terakhir, membuat neraca perdagangannya defisit dan pertumbuhan ekonominya semakin mengkhawatirkan.


Pabrik yang terletak di kampung halaman Modi itu diperkirakan akan mulai memproduksi panel surya dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Bahan bakunya diutamakan dari dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan impor.


Rencana investasi ini sejalan dengan visi Modi untuk menumbuhkan industri manufaktur dalam negeri serta memajukan kesejahteraan ekonomi lokal.


Ahmad Chatila, Presiden Direktur SunEdison Inc mengatakan, pabrik yang segera dibangun itu bisa menyerap hingga 20.000 tenaga kerja saat mulai beroperasi nanti.


(ang/dnl)