Sebelum Ricuh, Munas HIPMI Sempat Disebut Jokowi Bak Pilpres

Bandung -Musyawarah Nasional (Munas) XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hari ini berakhir ricuh hingga dihentikan sampai batas waktu yang ditentukan. Munas HIPMI sempat dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Trans Luxury Hotel, Bandung pada Senin (12/1/2015) dan jajaran menteri Kabinet Kerja.

Presiden Jokowi sempat menyebutkan Munas HIPMI sangat meriah seperti Pemilihan Presiden (Pilpres). "Saya tadi waktu masuk ke Bandung, isinya banner dan spanduk, sudah kayak pilpres. Di sini ada gambarnya Bayu, Bahlil, Bagoes. Ramai sekali," kata Jokowi saat membuka acara, Senin.


Menurut Jokowi, setiap Munas HIPMI selalu ramai dan meriah namun tetap damai dalam suasana kekeluargaan.


"HIPMI ini dari tahun ke tahun setiap Munas ramai sekali. Tapi ramainya, ramai kekeluargaan. Ini bedanya," kata Jokowi beberapa hari lalu.


Namun Rabu (14/1/2015) dini hari, pujian Jokowi tersebut tak bisa dibuktikan oleh para anak-anak muda tersebut. Sidang pleno III Munas HIPMI berakhir ricuh, padahal Munas tersebut masih menyisakan sidang pleno IV atau pleno terakhir yang mengagendakan pemilihan Ketua Umum HIPMI 2015-2018.


Sidang pleno III membahas Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD-ART), dibanjiri interupsi. Diduga karena salah satu pihak tak diberi kesempatan berbicara, kericuhan mulai terjadi. Sahut-sahutan teriakan mewarnai sidang di pagi ini.


Tak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba ada salah seorang anggota HIPMI mencoba melempar kursi ke arah depan podium. Spontan saat itu keamanan yang bertubuh tegap, besar ‎dan menggunakan seragam hitam sigap mengamankan pria yang melempar kursi tersebut.


Seperti diketahui Munas HIPMI mengagendakan pemilihan Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018 menggantikan Raja Sapta Oktohari yang habis masa jabatannya. Dari tiga kandidat, yakni Bayu Priawan, Andhika Anindyaguna, dan Bahlil Lahadalia seharusnya sudah mengerucut menjadi satu nama hari ini, sebagai Ketum HIPMI baru.


(hen/hds)