Direktur Utama Perseroan Michael Hoetabarat mengatakan, pembangunan mesin ATM tersebut dalam rangka mendukung kinerja perseroan ke depan.
"Februari kita akan ada ATM, kita termasuk bank yang agak terlambat ada ATM. Kita akan gunakan ATM hanya di kantor-kantor cabang pembantu, di Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, dan Semarang," kata dia usai pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Michael menyebutkan, selain membangun ATM, pihaknya juga akan menyediakan sarana infrastruktur bagi para nasabahnya dengan bergabung bersama ATM Bersama.
"Mudah-mudahan dengan adanya ATM Bersama kita bisa lebih berkembang. Jadi kita bergabung dengan ATM bersama, kita bisa gunakan ATM Bersama. Kita juga akan kembangkan aplikasi core banking, kita pakai vendornya Telkom Sigma," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti Iim Wardiman menambahkan, pembangunan mesin ATM tersebut juga untuk mendorong kenaikan jumlah nasabah perseroan.
Saat ini, total nasabah secara keseluruhan mencapai sekitar 50.000 orang. Khusus nasabah tabungan sekitar 26.000 orang.
"Target nasabah naik 2 kali lipat tahun ini. Naik 10.000-15.000 karena kita punya ATM," pungkasnya.
Bank Yudha Bhakti sendiri didirikan oleh Induk Koperasi TNI/Polri dan mulai beroperasi pada 1990. Berikut komposisi pemilik saham per Juni 2014:
- 8 INKOP dan PUSKOP TNI/POLRI sebesar 28,94%
- Sugeng Subroto 4%
- PT Gozco Capital 61,10%
- Koperasi Karyawan Bank Yudha Bhakti 5,96%
(drk/hds)