Untuk mencapai itu, salah satu caranya adalah dengan memasang bunga deposito di kisaran 10-10,5%.
"Dana masyarakat untuk deposito rata-rata 10-10,5%, jangka waktu beda-beda. Rata-rata 1 bulan," kata Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti Iim Wardiman usai pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Selain deposito, Iim menyebutkan, perseroan juga bakal menggenjot perolehan dana murah dari tabungan. Saat ini, porsi DPK dari tabungan baru sebesar 11% dan akan digenjot ke posisi 30%.
Untuk itu, Bank Yudha Bhakti akan meluncurkan 2 produk baru yaitu tabungan surprise dan tabungan berjangka. Produk baru ini masing-masing akan memberikan bunga 4% dan 5,5% dalam setahun.
"Kita akan luncurkan produk baru tabungan surprise dan berjangka. Kalau surprise kita ada hadiah, kalau berjangka kita naruh di waktu tertentu terus ada bonus di-cover asuransi. Cost of fund jauh lebih rendah dari deposito. CASA dari tabungan sama giro bisa naik 30% dalam waktu setahun melalui 2 produk itu," jelas dia.
Di samping itu, perseroan juga mematok bunga kredit sebesar 11,76% per tahun. Rata-rata perseroan menyalurkan kreditnya ke PT ASABRI (Persero).
"Tahun ini kredit pensiun 70%. Kita banyak di pensiun. Bunganya 0,98% per bulan, kali saja setahun," tandasnya.
Bank Yudha Bhakti sendiri didirikan oleh Induk Koperasi TNI/Polri dan mulai beroperasi pada 1990. Berikut komposisi pemilik saham per Juni 2014:
- 8 INKOP dan PUSKOP TNI/POLRI sebesar 28,94%
- Sugeng Subroto 4%
- PT Gozco Capital 61,10%
- Koperasi Karyawan Bank Yudha Bhakti 5,96%
(drk/hds)