Gara-Gara Tiongkok, Bisnis Batu Bara Semakin Suram Tahun Ini

Jakarta -Sejak 2011 sampai saat ini, harga batu bara terus melemah. Banyak perusahaan tambang yang gulung tikar. Bahkan, tahun ini harga batu bara bakal makin melemah lagi.

Kondisi ini terjadi, karena Tiongkok akan mengurangi konsumsi batu bara akibat tingkat polusi yang tinggi. Pastinya, hal ini sedikit banyak berpengaruh pada Indonesia, karena Tiongkok salah satu pembeli terbesar batu bara.


"Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini justru diminta oleh Bank Dunia untuk diturunkan, yang sebelumnya tumbuh 7,3%, ini minta direm," ujar Ekonom Universitas Gajah Mada sekaligus Komisaris Independen Permata Bank, Tony Prasetiantono, di acara Economy & Business Outlook 2015, dan HUT PT Metropolitan Land (Metland) ke-21, di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (16/2/2015).


"Polusi terjadi karena Tiongkok sangat tinggi konsumsi batu baranya, terutama PLTU-nya. Kalau pertumbuhannya direm, konsumsi energi akan berkurang. Tiongkok juga diminta mengganti atau konversi pembangkit listriknya dengan energi lain selain batu bara, terutama minyak, karena saat ini harga minyak sedang turun," ungkao Tony.


Menurut Tony, kondisi ini tentu sedikit banyak akan berpengaruh pada Indonesia, terutama yang juga masih mengandalkan penjualan batu bara.


"Ini pasti sedikit banyak berdampak pada Indonesia, terutama ekspor batu bara, apalagi Tiongkok salah satu negara yang mengkonsumsi batu bara sangat tinggi," tutup Tony.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com