Arab Serang Yaman, Bursa Saham Timur Tengah Goyang

Jakarta -Investor sepertinya mulai mencemaskan serangan Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman untuk memerangi kelompok pemberontak Houthi akan berdampak luas terhadap perekonomian di kawasan Timur Tengah. Bursa saham sejumlah negara di Teluk pun turun tajam.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/3/2015), berikut adalah kondisi bursa di sejumlah negara Timur Tengah pada penutupan kemarin:



  • Arab Saudi turun 5% menjadi 8.868 poin.

  • Dubai (Uni Emirat Arab) turun 2,2% ke 3.435 poin.

  • Abu Dhani (Uni Emirat Arab) melemah 0,4% ke posisi 4.372 poin.

  • Qatar turun 1,5% ke 11.504 poin.

  • Kuwait terkoreksi 0,5% ke 6.376 poin.

  • Oman turun 0,1% to 6.275 poin.


Sebagai informasi, negara-negara tersebut adalah yang turut serta dalam serangan udara ke Yaman.

"Memang beberapa pekan terakhir valuasi pasar terlalu tinggi. Tapi ini penurunannya terlalu tajam." kata Abdullah Alawi, Kepala Riset Aljazira Capital.


Menurut Alawi, belum bisa dipastikan apakah penurunan tajam ini disebabkan serangan Arab Saudi cs ke Yaman. Namun, beberapa investor ritel sudah menyatakan kekhawatirannya.


Selain serangan Arab Saudi ke Yaman, sebenarnya bursa saham Arab Saudi sendiri tengah tertekan. Sebab, harga minyak yang anjlok selama beberapa bulan terakhir mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan besar di sana.


Osool and Bakheet Investment, perusahaan efek di Arab Saudi, telah merilis proyeksi laba bersih sejumlah perusahaan besar di Arab Saudi. Misalnya Advanced Petrochemical Co, yang laba bersihnya diperkirakan turun 87%. Akibatnya, saham emiten ini anjlok sampai nyaris 8%.


(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com