Antisipasi Puasa dan Lebaran, Pemerintah Buka Impor 250.000 Ekor Sapi Australia

Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali membuka keran impor sapi bakalan hidup asal Australia pada kuartal II, atau periode April-Juni 2015. Jumlah kuota impornya 250.000 ekor.

Hal ini disampaikan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan, ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/04/2015).


"Jumlahnya 250.000 ekor, importasi dimulai bulan April ini," kata Partogi.


Kuota impor sapi Australia untuk kuartal II-2015 ini lebih besar dari kuartal I-2015, yaitu 100.000 ekor.


Importasi pada kuartal II-2015 jauh lebih besar, mengingat adanya momen bulan puasa Ramadan dan Lebaran yang berlangsung pada Juni hingga Juli 2015. Jadi, untuk dua kuartal pertama di 2015, Indonesia mengimpor 350.000 ekor sapi bakalan asal Australia.


Sementara dihubungi secara terpisah, seorang pedagang daging sapi di Pasar Bahari, Jakarta Utara, Uci Sanusi mengatakan, importasi sapi diperlukan mengingat kebutuhan yang cukup besar. Sayangnya, stok sapi hidup di feedloter saat ini jumlahnya cukup terbatas, sehingga mengakibatkan kenaikan harga karkas (daging plus tulang) di tingkat rumah pemotongan hewan.


Saat ini harga karkas sudah mencapai Rp 78.000-80.000/kg, atau lebih tinggi dari rata-rata harga normal yang hanya Rp 75.000/kg. Namun begitu, Uci mengaku masih menjual harga daging sapi Rp 95.000/kg.


"Perhitungannya seharusnya harga daging sapi Rp 98.000-100.000/kg, karena harga karkas sudah masuk Rp 78.000-80.000/kg. Impor sapi diperlukan untuk menurunkan harga karkas di RPH (rumah potong hewan) sekaligus harga daging sapi di tingkat pasar tradisional," jelasnya.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com