BPH Migas: Jangan Takut Impor Minyak

Jakarta -Badan Pengelola Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan cadangan minyak di Indonesia habis dalam 12 tahun ke depan bila tidak ada penemuan sumur minyak baru. Sementara cadangan gas akan bertahan hingga 50 tahun ke depan.

"Minyak di Indonesia hanya 12 tahun lagi, gas 50 tahun lagi akan habis. Ini bisa terjadi dengan produksi dan konsumsi seperti sekarang," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng dalam diskusi Energi Kita di Restoran Bumbu Desa, Jakarta, Minggu (5/4/2015).


Menurut Andy, tidak tepat bila hanya memaksakan kebutuhan energi dari yang tersedia di dalam negeri. Karena dalam kurun waktu puluhan tahun ke depan, energi tersebut akan habis.


"Pengelolaan sumber daya alam, kalau kita bisa beli tak usah kita gali dari perut bumi. Itu sama saja merenggut energi untuk anak cucu kita nanti," jelasnya.


Andy mencontohkan Amerika Serikat (AS). Untuk mencukupi kebutuhannya, AS mencari minyak dari berbagai negara di dunia dengan menempatkan perusahaan-perusahaannya. Ketika diketahui cadangan minyak mulai menipis dan kebutuhan banyak negara akan meningkat, AS memanfaatkan shale oil dan shale gas.


"Kalau dulu AS itu juga cari minyak ke mana-mana. Sekarang sudah ada shale gas, baru sumber daya alamnya dipakai," papar Andy.


Andy heran, banyak pihak yang seakan takut akan impor dari minyak. Padahal, ini adalah salah satu cara agar cadangan energi tetap terjaga dan bisa dipakai dalam jangka panjang.


"Jadi tidak yang ada kemudian dihabiskan sekarang juga. Jangan selalu takut akan impor. Mindset orang-orang ini harus berubah," tandasnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com