Jakarta Kuasai 70% Perputaran Uang, Sayangnya Kesenjangan Tinggi

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat 70% perputaran uang di Indonesia berada di DKI Jakarta. Namun sayang, kelas ekonomi di ibukota tidak merata, bahkan kesenjangan orang kaya dan miskin terlihat tinggi.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto dalam acara Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin DKI Jakarta di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (27/2/2013)


"Kehidupan di Jakarta merupakan cerminan kesenjangan ekonomi yang paling kontras," ucapnya.


Suryo menuturkan, di 2011 lalu, Jakarta mampu menempati posisi ke-17 dari 200 kota metropolitan dunia yang menunjukkan kinerja ekonomi terbaik. Tapi, ini tidak menutupi permasalahan kesenjangan yang ada.


"Di sisi lain Jakarta juga merupakan provinsi yang penuh dengan permasalahan. Permasalahan struktural yang dihadapi Jakarta tidak dapat dipisahkan dengan kemiskinan yang tersedot dari daerah-daerah," ungkap Suryo.


Ia menilai perlu dipertanyakan kinerja ekonomi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini. Perputaran uang yang banyak ternyata tidak mampu mengatasi persoalan seperti kemiskinan.


"Mengapa kinerja ekonomi DKI Jakarta yang prima serta perannya sebagai pusat perputaran uang nasional tersebut tidak mampu mengatasi kemiskinan, kekumuhan, dan inefisiensi di Jakarta?" tutupnya.


(dnl/dnl)