Merpati Terbangkan Pesawat 'Pak Pos' di April 2013

Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mulai April 2013, siap mengoperasikan 1 pesawat khusus untuk keperluan cargo untuk PT Pos Indonesia secara bertahap. Merpati berperan sebagai operator pesawat sementara PT Pos berperan sebagai marketing untuk pengelolaan bisnis logistik.

Hal ini diungkapkan oleh Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana di Hotel JW Marriott Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2013).


"Bulan April mulai mengudara 1 pesawat, dengan branding Pos," tutur Ketut.


Pesawat yang akan dipergunakan untuk keperluan angkutan khusus ini ada 20 pesawat berukuran kecil yakni tipe Cessna, Caravan dan Cassa. Untuk mendatangkan pesawat baru ini, Pos menyebut Merpati yang berperan karena maskapai pelat merah ini tugasnya sebagai operator.


"Dana itu oleh Merpati. Mereka sediakan pesawat, kita sediakan marketing. Mereka kelola pesawat," tambahnya.


Di tempat yang sama Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo menjelaskan kedatangan pesawat berbadan kecil ini akan mulai dilakukan pada bulan April 2013. Sebelum pesawat baru tiba, Merpati akan menggunakan 1 unit pesawat lama. Selain dipergunakan untuk angkutan logistik, pesawat tersebut juga akan dan bisa difungsikan untuk angkut penumpang hingga pelosok negeri.


"Cargo sendiri 20 pesawat kecil yakni Cessna Caravan dan Cassa. Itu semua di bawah 20 seater," kata Rudy.


Harga per unit Cessna, Caravan sendiri sekitar US$ 2,5 juta per unit dengan kapasitas 1 ton barang dan 12 penumpang. Sedangkan Cassa dibandrol seharga US$ 6 juta per unit dengan kapasitas 1,5 ton barang dan 20 penumpang.


20 unit pesawat khusus hasil kerjasama dengan Pos Indonesia ini, akan ditempatkan di 10 titik yang tersebesar di pelosok negeri mulai dari Batam, Medang hingga Papua.


"10 titik ada 2 pesawat kecil yang melayani hingga kecamatan," tegasnya.


Ketika pangsa pasar bisnis cargo udara ini berkembang pesawat, Merpati siap mendatangkan pesawat khusus berkapasitas besar yakni Boeing 737 seri classic yang telah dimodifikasi untuk keperluan angkut logistik.


"737 classic, tapi pesawat bukan baru. Ini pesawat dirubah ke cargo. Tapi ini tergantung permintaan," cetusnya.


(feb/dru)