Pemerintah Sudan Tawarkan Pertamina Bangun Kilang Minyak di Negaranya

Jakarta - Pemerintah Sudan mengundang PT Pertamina (Persero) untuk berinvestasi di negaranya. Negara di Benua Hitam, Afrika tersebut sampai saat ini belum memiliki kilang pengolahan minyak.

"Tadi kepala-kepala pemerintahan dan parlemen Sudan datang, mengajak kita (Indonesia) dan Pertamina untuk investasi di Sudan," ungkap Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo ketika ditemui usai menerima tamu kenegaraan Pemerintah Sudan di Kantor Kementerian ESDM, Senin (25/2/2013).


Menurut Susilo, Sudan saat ini memproduksi minyak 500.000 barel per hari. Sementara Indonesia produksi minyaknya rata-rata 900.000 barel per hari. "Produksi minyak Sudan mencapai 500.000 bph, sangat besar untuk negara sekecil Sudan," ucap Susilo.


Susilo menuturkan hingga sampai saat ini Sudan belum memiliki kilang pengolahan minyak mentah. "Sampai saat ini Sudan belum punya refinery pengolahan minyak mentah, jadi hampir sebagian besar diekspor ke luar negeri," tandas Susilo.


Sementara itu Indonesia saat ini telah memiliki beberapa kilang namun belum bisa mengolah sepenuhnya produksi minyak mentah di dalam negeri. Pihak Pertamina sedang menyiapkan 2 kilang baru.


Pertamina berencana membangun kilang minyak baru dalam rangka mewujudkan ketahanan energi, kilang pertama (Balongan II Refinery) berkapasitas produksi 300.000 barel per hari dengan mengadeng parter Kuwait Petroleum Corporation yang ditargetkan beroperasi pada 2018.


Sedangkan kilang kedua (Tuban Refinery) berkapasitas produksi 300.000 barel per hari dengan mengandeng mitra Saudi Aramco Asia Company, Ltd yang ditargetkan beroperasi pada 2018.


(rrd/hen)