Jokowi: Bos-bos PT MRT Jakarta Beberapa dari PT KAI dan BUMN

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Jokowi menyiapkan direksi baru PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sebagai bocoran, orang-orang direksi akan diambil dari BUMN termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Masih belum masuk ke meja saya. Tapi ada beberapa dari PT KAI, banyak. Yang banyak dari BUMN, BUMD nggak ada. Pemda ya ada dong," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013)


Jokowi menegaskan setelah RUPS PT MRT Jakarta, ia akan segera memberi target-target yang jelas kepada direksi agar penyelesain proyek MRT Jakarta cepat dibangun.


"Nanti kalau sudah rampung ada organisasinya jelas, saya beri target jelas berangkat kapan, selesai kapan, batu kita ngomong bekerja," katanya.


Ia berharap proyek MRT bisa segera dibangun dan beroperasi lebih cepat dari target sebelumnya. Salah satu caranya membangun tim di PT MRJ yang efisien dan bekerja efektif. Jokowi mengilustrasikan tim yang besar ibarat kapal pesiar yang akselerasinya lambat.


"Saya melihat sekarang ini ada yang tidak diperlukan ya nggak usah dibuat dong, ngapain organisasi gede-gede. Organisasi itu simple, kecil, tapi bekerja dengan efisien.


Seperti diketahui Saham PT MRT Jakarta Jakarta selaku pengembang proyek MRT tak hanya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Perusahaan pengelola pasar tradisional di Jakarta yaitu PD Pasar Jaya pun memiliki saham sebesar 0,5%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 99,5% dipegang oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta.


Rencananya MRT tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, antaralain sebanyak 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. ementara itu 6 stasiun sepanjang 6 Km berada di bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.


Untuk tahap II koridor utara-selatan, rencananya stasiun-stasiunnya semuanya di bawah tanah antara lain Kebon Sirih, Monas, Harmoni, Glodok, Kota dan Kampung Bandan. MRT Tahap II utara-selatan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 Km yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018 dipercepat dari 2020.


(hen/dnl)