Batik RI Susah Masuk Malaysia, MS Hidayat Siap Balas

Bandung - Batik Malaysia sudah mampu menembus pasar Indonesia dalam jumlah terbatas. Sayangnya produk batik Indonesia sulit menembus pasar Malaysia akibat proteksi Negeri Jiran tersebut.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengakui kenyataan tersebut. Menurutnya pemerintah Malaysia melakukan proteksi yang ketat terhadap datangnya produk atau investasi dari luar. Hal ini lah yang menyebabkan produk batik Indonesia sulit masuk ke pasar Malaysia.


"Malaysia itu lebih proteksionis dari Indonesia, investasi dari luar masuk Malaysia, barang-barang dari luar masuk Malaysia itu selalu dihambat," kata Hidayat di acara Workshop Pendalaman Kebijakan Industri di Hotel Hyatt, Bandung, dikutip Jumat (22/3/2013).


Hidayat mengatakan, sulitnya produk-produk Indonesia masuk ke Malaysia, karena pemerintah Malaysia menetapkan kebijakan non tariff barrier, atau hambatan tanpa tarif.


"Tidak dengan tarif tapi dengan non tariff, untuk mendapatkan izin A, B tapi itu diperlama gitu," lanjutnya.


Ia mengatakan, untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan memproteksi masuknya produk impor seperti batik Malaysia tersebut, Indonesia pun seharusnya menetapkan kebijakan yang sama. Sehingga daya saing produk lokal pun tak ketinggalan dan bisa diperhitungkan.


"Makanya kita bales dengan cara-cara itu. Bales aja," cetusnya.


(zul/hen)