4 Direksi Pertamina Geothermal Dinonaktifkan

Jakarta - Sebanyak 4 Direksi PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) dinonaktifkan. Hal ini berdasarkan keputusan Rapat Umum PT Pertamina Geothermal Energi (PGE).

"4 Direksi PGE berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham diputuskan untuk di nonaktifkan," kata Seketaris Perusahaan PT PGE Adiatma Sardjito ketika dihubungi detikFinance, Rabu (21/3/2013).


Adiatma menolak menjelaskan apa dasar alasan penonaktifan itu. "Alasannya silahkan ke Pak Ali Mundakir saja, kami hanya anak perusahaan Pertamina. Direksi yang dinonaktifkan adalah Direktur Utama PGE, Direktur Keuangan PGE, Direktur Operasi PGE dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PGE," tukas Adiatma.


Sementara Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir mengatakan pergantian direksi di anak perusahaan Pertamina sangatlah wajar.


"Pergantian, penonaktifan direksi di anak perusahaan Pertamina sangat wajar, sering dilakukan. Saat ini pengaktifan kembali atau bahkan pergantian direksi masih dalam proses," tandas Ali.


Beredar kabar bahwa dinonaktifikannya 4 direksi PGE ini karena mandeknya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 3 x 110 mega watt. Masalah muncul ketika aset yang dimiliki Pertamina ini diserahkan ke Sarulla Operation Limited selaku pengembang proyek PLTP Sarula ini.


Disisi lain PT PLN (Persero) mengaku bersedia menanggung pajak pengalihan (transfer) aset wilayah kerja panas bumi Sarulla, Sumatera Utara.


PLTP Sarulla ini direncanakan dibangun berkapasitas 3x110 megawatt (MW) dan unit pertama ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2014, lalu unit kedua pada 2015, dan unit ketiga pada 2016.


(rrd/hen)