Belajar Soal Furniture Indonesia, Liberia Kirim 15 Orang Untuk Dilatih

Bandung - Indonesia terkenal dengan produk-produk furniture yang menembus pasar dunia. Hal tersebut membuat pemerintah Liberia ingin bekerjasama dengan Indonesia.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pemerintah Liberia ingin bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang industri furniture, garmen dan kelapa sawit. Dalam waktu dekat, para ahli dalam sektor industri furniture dan garmen siap untuk memberikan pelatihan bagi Liberia.


"Dia akan kirimkan 10 atau 15 orang yang dipilih oleh pemerintah sana, ke sini selama 2 minggu dilatih. Habis itu mungkin orang Indonesianya ke sana. Karena dia ingin mencontoh Indonesia ya makanya kita bantu," ungkap Hidayat di acara Workshop Pendalaman Kebijakan Industri di Hotel Hyatt, Bandung, yang dikutip Jumat (22/3/2013).


Dikatakan Hidayat, kerjasama tersebut telah dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antar pemerintah kedua negara. Selain itu, pemerintah Liberia pun mengajak Indonesia untuk berinvestasi di negara tersebut.


"Dia ekspor ke Amerika itu bea masuknya 0%. Karena Liberia ini negara afiliasinya Amerika. Dengan fasilitas itu dia ngajak kita produksi disana. Kita belum bilang iya, tapi kalau training program kita lakukan," lanjut Hidayat.


Selain itu, kerjasama kedua negara pun akan menjajaki sektor industri agro. Karena diketahui, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia telah menanamkan investasinya di Liberia.


"Di sana ada perusahaan kelapa sawit juga yang besar, yaitu Sinar Mas, dia minta penjelasan mengenai hilirisasi agro kelapa sawit," katanya.


"(Jadi kerjasamanya) Soal furniture, garmen, dan penanaman kelapa sawit," pungkasnya.


(zul/dru)