Kebutuhan Pakaian Orang Indonesia Rata-rata 7,5 Kg/Tahun Termasuk Batik

Jakarta - Kebutuhan penduduk Indonesia terhadap pakaian cukup besar. Kebutuhan pakaian orang Indonesia rata-rata per kapita/tahun sebesar 7,5 Kg termasuk di dalamnya ada batik.

"Produksi kain batik per tahun itu adalah 20 juta meter. Karena konsumsi pakaian Indonesia sudah 7,5 kg/kapita/tahun, lalu kita hitung celana itu 2 kg, sisanya 5,5 kg itu baju dan produk batik masuk disini. Jadi menurut perhitungan kita khusus pakaian batik hampir 15 meter/kapita/tahun," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat kepada detikFinance, Kamis (21/3/2013)


Ia menuturkan kebutuhan masyarakat Indonesia yang besar terhadap pakaian menjadi pangsa pasar yang menjanjikan bagi produk impor termasuk batik asal Malaysia. Ade menuturkan Malaysia memiliki 400 perusahaan manufaktur produsen batik di Kelantan.


Dari jumlah itu hanya 150 yang cukup aktif. Bagaimana dengan Indonesia? Ade mengklaim produksi batik Indonesia jauh lebih besar bila dibandingkan dengan produksi di Malaysia.


"Indonesia mempunyai 600 perusahaan manufaktur produsen batik menengah dan puluhan ribu produsen rumahan yag bisa memproduksi batik," ujar Ade.


Ade menuturkan bahwa jumlah produsen yang banyak ini membuktikan bahwa Indonesia adalah produsen batik terbesar di dunia. Ia pun mengatakan bahwa batik Indonesia dikenal cukup beragam yang sangat berbeda dengan batik Malaysia.


"Pembatik kita banyak dan tersebar di seluruh penjuru Nusantara, ada itu batik Pekalongan, ada Solo, Cirebon hingga Sumatera juga punya batik. Kemudian desain kta juga beragam tidak seperti Malaysia yang hanya satu identitas saja yaitu batik Malaysia," imbuhnya.


(wij/hen)