Utang Batavia Air Capai Rp 2,5 Triliun

Jakarta - Status pailit yang dialami maskapai penerbangan Batavia Air berujung panjang. Tim Kurator yang diketuai oleh Thurman Panggabean menduga utang PT Metro Batavia mencapai Rp 2,5 triliun.

"Nilainya mencapai Rp 2,5 triliun itupun ada beberapa kreditur yang tidak menggunakan haknya. Ini angka yang tercatat. Tetapi kami juga akan mencocokkan data kembali. Kita mulai ketahui sejak tanggal 1 Maret 2013 dan kita total satu minggu yang lalu," katanya saat melakukan rapat kreditur di Citywalk, Jakarta, Jumat (22/3/2013).


Menurut penuturannya jumlah utang sebesar Rp 2,5 triliun berasal dari:



  • Utang komponen sebesar Rp 1,476 triliun

  • Utang kreditur istimewa sebesar Rp 519,683 miliar

  • Utang kreditur separtis sebesar Rp 466,644 miliar

  • Komponen khusus agen sebesar Rp 84,599 miliar




"Apabila dijumlahkan menjadi Rp 2,547 triliun," katanya.

Kemudian pihak kurator terus mengimbau kepada kreditur untuk melakukan kerjasama mendapatkan informasi mengenai aset yang belum tercatat atas nama PT Metro Batavia.


"Saya sangat setuju sekali walaupun kurator tidak boleh gegabah. Kami perlu. Ada dukungan dari kreditur untuk diinfokan kepada kurator agar segera dilakukan penyegelan," cetusnya.


Sementara itu Hakim Pengawas Kurator Nawawi Pamolango mencoba untuk memaparkan besarnya utang yang dimiliki PT Metro Batavia. Padahal dalam persidangan sebelumnya, aset yang dimiliki PT Metro Batavia hanya Rp 900 miliar.


"Jadi yang harus dicoba adalah bagaimana kreditur mencoba kurator untuk mendongkrak Rp 500 milliar untuk naik. Hal ini tentu kita butuh peran aktif kreditur untuk mengetahui harta debitur yang diketahui. Jadi menurut debitur hutangnya hanya Rp 900 miliar tetapi nyatanya Rp 2,5 triliun," tekannya.


(wij/hen)