OSO Securities: IHSG Lanjut Melemah di Akhir Pekan

Jakarta - Pada perdagangan kemarin (21/03) IHSG ditutup melemah di level 4,802.66 atau turun 0.59% seiring dengan pelemahan rupiah 0.32%. Pelemahan karena Siprus tengah berupaya keras menyusun rencana baru sebagai solusi dari krisis finansial yang mereka alami serta rilisnya data manufaktur Jerman yang turun dari 50.3 menjadi 48.9. Selain itu, hasil survey indeks manufaktur China meningkat menjadi 51,7 dibandingkan sebelumnya 50,4 dan konsensus 51,2. Sektor yang memimpin pelemahan ini adalah sektor pertambangan yang turun sebesar 2.48%. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 418 miliar.

Pada perdagangan semalam (21/03) bursa AS ditutup melemah. Indeks DJIA melemah sebesar 90,24 poin atau -0,62% ke level 14,421.49, indeks Nasdaq melemah sebesar 31,59 poin atau -0,97% ke level 3,222.60, indeks S&P juga ikut melemah sebesar 12,91 poin atau -0,83% ke level 1,545.80. Variatifnya sejumlah data Ekonomi yang rilis seperti klaim pengangguran mingguan AS yang naik menjadi 336ribu dari sebelumnya 334ribu serta penjualan rumah AS yang naik menjadi 4,98 juta dari sebelumnya 4,94 muncul kekuatiran investor terhadap perkembangan di siprus dimana Bank Sentral Eropa (ECB) masih memberi kesempatan kepada Siprus untuk menyetujui bailout. Selain itu, Gubernur Bank Sentral Siprus berencana untuk melindungi rekening bank yang dananya di bawah 100 ribu euro untuk menyelamatkan sistem perbankan.


Pada akhir pekan ini IHSG kami perkirakan masih melanjutkan pelemahannya. Investor masih menunggu perkembangan dari Siprus. Secara teknikal, IHSG membentuk black engulfing dengan berada di midlle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang, indikator stochastic menjauh dari area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4765-4855 resistance.


(ang/ang)