BBM Subsidi Marak Diselundupkan Karena Murah Meriah

Jakarta - Penyalahgunaan BBM subsidi di Papua sebanyak 1 juta liter bukan lah kejadian pertama kali BBM subsidi disalahgunakan baik itu di jual ke industri maupun ke luar negeri.

Sebabnya, harga BBM subsidi yang terlau murah Rp 4.500 per liter sementara harga BBM non subsidi baik ke industri maupun di luar negeri di atas Rp 10.000 per liter.


"Selama disparitas harganya terlampau lebar, orang akan nekat melakukan penyalahgunaan BBM subsidi, apalagi hukumannya sering tidak terlalu berat, sementara keuntungan yang didapatnya jauh lebih besar," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Andy Noorsaman Someng, ketika berbincang dengen detikFinance di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (21/3/2013).


Kemarin di Papua 1 juta liter BBM subsidi jenis solar diduga kuat disalahgunakan. Bulan lalu tepatnya 28 Februari 2013 Kapal tangker bermuatan 70.000 ton minyak jenis MFO berbendera Indonesia ditangkap aparat penegak hukum Negara Malaysia dan diduga kuat minyak yang diangkutnya merupakan BBM bersubsidi.


Kasus lainnya pada Selasa (29/1/2013) kapal Zenena yang bermuatan solar bersubsidi 3.600 yang sedang menyelundupkan ke Kapal MT Cahaya berbendera Singapura sebanyak 600 ton, ketika ditangkap solar sudah mengalir ke kapal MT Cahaya sebanyak 30 ton.


Ada lagi kasus Kapal MT Martha Global bermuatan 35.000 KL minyak mentah tertangkap Direktorat Jenderal Bea Cukai Kepulauan Riau yang akan diselundupkan ke Malaysia. Super tangker tersebut berhasil ditangkap oleh kapal patroli Bea Cukai BC8005 di perairan internasional-Laut Natuna. Nilai potensi kerugian negara yang diakibatkan dari penyelundupan tersebut mencapai miliaran rupiah.


(rrd/dru)