Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah dan Tata Kelola Perusahaan (OKP-TKP) Anindya Bakrie mengaku, Agus Marto adalah sosok yang cukup berpengalaman baik dari segi perbankan maupun birokrasi.
"Figur Agus cukup berpengalaman karena bukan hanya dari perbankan nasional saja tapi birokrasi jadi lembaga independen seperti BI yang jadi barometer tiap negara," kata Anindya saat ditemui wartawan, di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (6/3/13).
Menurutnya, terpilihnya Agus Marto diharapkan bisa menjadi suatu terobosan dan bisa membuat ekonomi Indonesia menggeliat baik dari infrastruktur maupun pemberdayaan daerah yang tentunya saling mendukung.
Saat ini, kata dia, dana yang tersimpan di BI terdapat Rp 300 triliun, sementara dana yang ada di perbankan saat ini mencapai Rp 2500 triliun.
"Dengan diterimanya Agus Marto (AM) kami sangat mendukung. Karena kita tahu beliau tahu dunia usaha dari sektor perbankan nasional jadi siapa tahu dari Rp 300 triliun itu ada suatu terobosan dan bisa bikin ekonomi menggeliat dari infrastruktur dan pemberdayaan daerah yang tentunya saling mendukung. Kami lihat pemberdayaan daerah sangat penting walaupun kemiskinan turun, pengangguran turun kita mesti pastikan teman-teman di seluruh negeri merasakan manfaatnya," paparnya.
Menurutnya, sosok pengganti Agus di Kementerian Keuangan harus bisa menjaga kestabilan makro ekonomi. Tak hanya itu, perkembangan, pemerataan, dan penyebaran ekonomi juga harus terjaga agar kesempatan berusaha dirasakan setiap lapisan masyarakat.
"Saya enggak bisa nyebut nama, tapi harus jaga kestabilan makro ekonomi. Gampang tapi ini susah," kata dia saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (6/3/13).
Saat ini, kata dia, Indonesia stabil karena fiskal disiplin, tapi Indonesia harus berpikir satu dua langkah ke depan bahwa infrastruktur harus dibangun edukasi atau soft edukasi lebih banyak.
"Edukasi harus diperbanyak. Dana yang ada di bank dan BI membantu dunia usaha, jadi harus Menkeu yang mengerti bagaimana menyeimbangkan fiskal disiplin dan economic growth yang penuh pemerataan," terangnya.
Selain itu, figur Menkeu nantinya harus bisa menjaga kestabilan politik dan sosial yang transparan agar perekonomian menjadi lebih baik.
"Dua pertiga PDB itu dari konsumsi domestik, kalau demokrasi konsumsi domestik naik, pengusaha fokus ke lokal, pengusaha melihat demokrasi yang baik dan transparan. Ini perlu kestabilan politik dan sosial agar perekonomian lebih baik," kata Anindya.
(ang/ang)
