Seperti dikutip dari BBC, Rabu (20/8/2014), rasio ini makin besar jika dibandingkan tahun 1998 lalu yang hanya sekitar 47 kali lebih besar. Namun jangan kaget, di Amerika Serikat (AS) perbedaan gaji antara bos dan bawahan ini bisa mencapai 300 kali lipat.
Hasil riser yang dilakukan Manifest/MM&K juga menyatakan hal yang tidak jauh berbeda, yaitu sebanyak 133 kali lebih besar. Surveynya dilakukan terhadap sample yang sama tapi dengan metodologi berbeda.
Hasil survey ini sangat ironis karena muncul perbedaan gaji yang sangat tinggi namun di tengah tingginya tingkat pengangguran di Inggris. Bahkan, para karyawan rendahan sudah tidak mengalami kenaikan gaji sejak 2010.
Perusahaan yang mengupah bosnya dengan gaji super besar ini rata-rata berasal dari emiten yang terdaftar di Indeks FTSE 100 alias 100 perusahaan dengan saham terlikuid dan termahal di Bursa London.
Bahkan, ada juga perusahaan yang menggaji bosnya 780 kali lip at lebih tinggi dari karyawannya, yaitu perusahaan periklanan WPPGF. Bosnya yang bernama Martin Sorrell digaji sebesar 30 juta pound (Rp 600 miliar) per tahun.
Tapi ada juga perusahaan yang bosnya digaji tak jauh berbeda dari karyawannya, seperti peritel Sports Direct yang hanya 10 kali lebih besar dan 3i Group yang hanya 16 kali lebih besar.
Survey ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan, terutama fokus pada nilai gaji karyawan paling rendah dan gaji para direksi.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
