Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menjelaskan, tingginya pertumbuhan aset perbankan syariah ini merupakan sebuah prestasi. Dibandingkan sektor perbankan konvensional, ternyata pertumbuhan aset perbankan syariah lebih tinggi daripada pertumbuhan aset perbankan konvesional yang tumbuh 16,8% year on year (yoy), bahkan lebih tinggi daripada pertumbuhan aset perbankan syariah global yang rata-rata 15% sampai 20% per tahun.
"Share aset perbankan syariah 4,9%, menjadi sebuah angka di industri perbankan syariah yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Halim saat acara diskusi Menanti Bank BUMN Syariah di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Untuk sektor pembiayaan atau penyeluran kredit, sekitar 70% sampai 80%, didominasi oleh pembiayaan modal kerja untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sedangkan aktivitas pembiayaan perbankan syariah terbilang aktif yakni tampak pada rasio pembiayaan dan total simpanan, rata-rata perbankan syariah di Indonesia mencapai di atas 90%. Meskipun penyaluran kredit oleh perbankan syariah, khususnya sektor UMKM tetap tinggi, Halim menuturkan, perbankan syariah masih bisa menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan/NPL).
"Aktivitas pembiayaan tersebut cukup prudent dibuktikan dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPL) yang terjaga cukup baik di antara 2%-4% selama 3 tahun terakhir. Artinya operasional perbankan syariah memberikan kontribusi yang postif bagi kegiatan sektor riil," tambahnya.
(feb/dnl)