Konsumsi Listrik Jawa-Bali Cetak Rekor Hampir 22.000 MW

Jakarta - Beban konsumsi listrik Jawa-Bali mencetak rekor terbaru yakni hampir mencapai 22.000 Mega Watt (MW). Hal ini terjadi khususnya pada saat Waktu Beban Puncak (WBP).

"Tepat pada hari Selasa (7/5/2013), pukul 18.00 WIB tercatat beban listrik sistem Jawa Bali mencapai 21.968 Mega Watt (MW), atau nyaris menembus angka 22.000 MW," ungkap Manajer Senior Komunikasi PT PLN (Persero) Bambang Dwiyantokepada detikFinance, Jumat (10/5/2013).


Menurut Bambang, ini berarti telah terjadi kenaikan beban penggunaan listrik pada sistem Jawa Bali di saat WBP sebanyak 731 MW atau naik sekitar 3,4% dari rekor beban puncak tujuh bulan lalu, yaitu 21.237 MW yang terjadi pada 15 Oktober 2012.


"Beban penggunaan tenaga listrik, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa Bali terus mengalami kenaikan yang signifikan. Dari kenaikan beban listrik sebanyak 731 MW ini, sekitar 488 MW (67%) terjadi di wilayah timur dari Sistem Jawa Bali (Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Bali), sedangkan sisanya yaitu 243 MW (33%) terjadi di wilayah barat (Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten)," jelasnya.


Ditambahkan Bambang, saat ini, dari total 21.968 MW beban listrik Jawa Bali, sekitar 61% beban listrik atau 13.338 MW berada di wilayah barat, sedangkan 39% beban atau sekitar 8.630 MW berada di wilayah timur.


"PLN siap memenuhi permintaan listrik yang terus melonjak tersebut. Daya mampu pembangkit di Jawa Bali saat ini sekitar 24.000 MW dan ke depan tambahan pembangkit dari proyek PLTU 10.000 MW tahap 1 akan berangsur masuk sistem," katanya.


(rrd/hen)