Konsumsi BBM oleh PLN Meningkat, Subsidi Listrik Bakal Membengkak

Jakarta - Subsidi listrik yang ditetapkan dalam APBN 2013 sebesar Rp 78 triliun terancam jebol dikarenakan konsumsi BBM PLN yang diperkirakan ikut membengkak. Hal ini terjadi seiring molornya beberapa proyek listrik non BBM.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengatakan konsumsi BBM PT PLN (persero) melebihi dari target 5,6 juta kilo liter.


"Diperkirakan konsumsi BBM PT PLN akan lewat dari target, tahun ini diprediksi mencapai di atas 6 juta KL," ujar Jarman ketika dihubungi, Minggu (12/5/2013).


Hal ini dikarenakan beberapa proyek listrik yang seharusnya selesai awal tahun ini molor pengerjaannya.


"Seperti proyek kabel bawah laut Jawa-Bali yang molor itu 200 mega watt dan beberapa proyek lain, jadi kita perkirakan konsumsi BBM nya bakal melebihi target," ungkapnya.


Hal tersebut tentunya akan berdampak pada meningkatnya subsidi listrik.


"Tapi kita sedang menghitung berapa tambahan subsidinya, karena semua tergantung lagi pada perubahan asumsi ICP (indonesia crude price), kurs dan lainnya yang akan diubah dalam APBN Perubahan 2013," ujarnya.


Namun pihaknya kata Jarman akan berupaya menekan konsumsi BBM PLN agar subsidi listrik tidak jebol terlalu banyak.


"Walau meningkat konsumsinya, kita tidak boleh menolak deman atau mengurangi demand, demand kan terus masuk, nggak mungkin kan kita padam-padamkan listriknya. Upaya yang kita lakukan untuk menekan konsumsi BBM PLN ya kita majukan rencana proyek PLTU-PLTU. Kalau kita majukan sebulan dua bulan kan akan menugrangi semua, seperti proyek PLTU Nagan Raya bisa cepat maju, maju-maju sedikit kan lumayan menekan konsumsi BBM PLN," tandas Jarman.


(rrd/dru)