Pengusaha Minta Pemerintah Jangan Ragu Naikkan Harga BBM Sampai Rp 8.000/Liter

Jakarta - Para pengusaha mengkritik kebijakan pemerintah yang belum mau menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi bahkan dengan tegas menyampaikan kepada pemerintah naikkan harga BBM menjadi Rp 8.000/liter.

"Keinginan pemerintah untuk menaikan harga BBM harganya juga sekarang nggak jelas katanya Rp 6.500/liter, bikin aja Rp 8.000/liter kalau mau membangun infrastruktur kita dan kita memang perlu uang untuk itu," ungkap Sofjan saat berdiskusi dengan media di Kantor Apindo Jakarta, Jumat (10/05/2013).


Belum naiknya harga BBM sampai saat ini dikatakan dia menimbulkan spekulasi negatif bagi pasar. Sehingga pemerintah diminta cepat untuk menaikan harga BBM.


"Sekarang ini orang sudah berspekulasi macam-macam. Sehingga dulu pengusaha punya target penjualan naik sekitar 15-20% karena pertumbuhan ekonomi yang baik, sekarang malah anjlok. Seperti penjualan semen turun 15%, penjualan kendaraan juga turun 20%. Ini indikasi negatif jadi kita minta pemerintah cepat membuat keputusan," tuturnya.


Sofjan juga menyampaikan pesan khusus kepada presiden SBY. Ia menginginkan Presiden SBY tegas dan segera memutuskan kenaikan harga BBM. Walaupun presiden SBY khususnya pemerintah harus menghadapi DPR soal penetapan kompensasi bila BBM dinaikan.


"Partai politik.sekarang itu jelas melihat kepentingan mereka bukan kepentingan nasional. Jadi presiden dan koalisinya harus tegas melihat ini. Kalau partai mencak-mancak ya itu biarkan saja untuk menang pemilu mereka. Kita punya presiden harus berani yang tidak takut ini itu. Jadi masyarakat harus melihat partai yang baik dan konsekuen membangun rakyat," tegasnya.


(wij/ang)